BALI – Puluhan mahasiswa Tadris Bahasa Inggris UIN SATU mengikuti kegiatan English for Tourism di Bali pada 22-26 Mei 2024 dalam rangka memenuhi tugas akhir semester. Kelompok mahasiswa dari Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung melakukan studi lapangan ke Bali.
Kegiatan ini bertujuan untuk mempelajari aspek-aspek manajemen wisata, sekaligus memperluas wawasan bahasa Inggris dan meningkatkan keterampilan komunikasi dengan wisatawan asing. Bali dipilih karena menawarkan lingkungan kaya interaksi budaya serta banyak dikunjungi turis dari berbagai negara, memungkinkan peserta untuk belajar langsung dari pengalaman lapangan.
Pada hari pertama, perjalanan dimulai dari kampus dengan tujuan pertama menuju Tanah Lot. Di sini, para peserta mengerjakan tugas terkait manajemen wisata dan berinteraksi dengan wisatawan asing. Lokasi lain yang dikunjungi pada hari kedua adalah Pantai Pandawa, Puja Mandala, dan Pantai Kuta. Di Kuta, mereka berkesempatan mewawancarai turis dari Rusia dan Italia, memberikan wawasan tentang persepsi wisatawan asing terhadap Bali.
Hari ketiga dimulai dengan menyaksikan tari Barong, sebuah tarian khas Bali yang melambangkan pertarungan antara kebaikan dan kejahatan. Setelah itu, mereka melanjutkan perjalanan ke Pantai Melasti dan Garuda Wisnu Kencana (GWK). Di GWK, para peserta menikmati pertunjukan tari Kecak, yang juga memiliki nilai spiritual dan budaya tinggi bagi masyarakat Bali.
Pada hari terakhir, para peserta mengunjungi beberapa tempat belanja suvenir khas Bali, seperti Joger, sebelum akhirnya menuju Pura Ulun Danu di tepi Danau Bratan. Seluruh pengalaman ini memberi para mahasiswa kesempatan untuk mengasah kemampuan komunikasi mereka, mempelajari budaya lokal, serta menghayati nilai-nilai kebudayaan Bali yang beragam.
Kegiatan ini tidak hanya menambah pemahaman para peserta tentang manajemen wisata, tetapi juga meningkatkan rasa cinta tanah air melalui interaksi dengan budaya lokal. Melalui kegiatan ini, mereka mendapatkan wawasan praktis yang tidak dapat diperoleh di kelas, serta belajar menghargai keanekaragaman budaya sebagai bagian dari kekayaan Nusantara.