TULUNGAGUNG – Program Studi Tadris Bahasa Inggris Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung melaksanakan kegiatan asistensi mengajar dalam rangka Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program ini diadakan pada Selasa, 15 Oktober 2024, dengan bertempat di SMAN 1 Campurdarat, Tulungagung. Kegiatan ini memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk berperan sebagai asisten pengajar di sekolah, yang tidak hanya mendukung pengalaman belajar mahasiswa, tetapi juga memberikan kontribusi nyata di bidang pendidikan.

Program asistensi mengajar MBKM dirancang untuk mendukung peningkatan kompetensi mahasiswa dalam mengajar, memperluas pengalaman akademis, dan membantu guru dalam proses pembelajaran. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan, terutama di wilayah yang membutuhkan dukungan pengajar tambahan. Melalui program ini, mahasiswa yang terlibat diharapkan dapat membantu mengatasi kekurangan tenaga pengajar sekaligus mempraktikkan keterampilan mengajar mereka dalam situasi nyata di ruang kelas.

Selama program asistensi mengajar, mahasiswa bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk guru, tutor, dan juga fasilitator pendidikan. Program ini direncanakan berlangsung selama satu semester penuh, dengan durasi setara 20 SKS, memberikan bobot yang signifikan dalam sistem kredit mahasiswa. Mahasiswa diharapkan untuk menjalani kegiatan asistensi ini dengan serius dan profesional, mulai dari persiapan, pelaksanaan, hingga pelaporan kegiatan yang mereka lakukan selama program.

Untuk mengikuti program ini, mahasiswa perlu memenuhi beberapa persyaratan, di antaranya adalah memiliki status aktif, memperoleh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3,00, serta tidak pernah dikenakan sanksi akademik. Mahasiswa juga harus memperoleh surat izin dari orang tua atau wali, persetujuan dari Dosen Pembimbing Akademik (DPA), dan menunjukkan kondisi kesehatan jasmani dan mental yang baik. Asuransi atau kepemilikan BPJS menjadi syarat tambahan yang ditetapkan untuk memastikan keamanan mahasiswa selama melaksanakan kegiatan di luar kampus.

Dr. Nursamsu, Koordinator Program Studi Tadris Bahasa Inggris, menyampaikan bahwa asistensi mengajar ini adalah kegiatan kolaboratif antara mahasiswa dengan guru dan pendidik di sekolah. Beliau menjelaskan bahwa program ini diadakan minimal selama tujuh belas minggu, di mana mahasiswa menjalani kegiatan pembelajaran yang intensif bersama guru di sekolah. Dalam program ini, mahasiswa juga diharuskan untuk menyusun laporan kegiatan sebagai bentuk evaluasi dan refleksi terhadap pengalaman yang mereka peroleh.

“Asistensi mengajar di sekolah adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan mahasiswa secara kolaboratif bersama guru,” jelas Dr. Nursamsu. Ia menambahkan bahwa program ini memberikan bobot magang setara 20 SKS sesuai dengan kurikulum MBKM, yang bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa, khususnya yang memiliki minat di bidang pendidikan, untuk menerapkan pengetahuan yang telah mereka pelajari dalam konteks yang lebih nyata di sekolah.

Melalui program asistensi mengajar MBKM ini, mahasiswa Tadris Bahasa Inggris UIN SATU diharapkan mampu mengembangkan kemampuan mengajar serta berperan aktif dalam memajukan dunia pendidikan di wilayah tempat mereka bertugas. Program ini menjadi langkah awal bagi mahasiswa untuk beradaptasi dengan lingkungan pendidikan dan mengaplikasikan ilmu yang mereka miliki, sehingga turut memperkuat kompetensi lulusan UIN SATU dalam menghadapi tantangan di dunia kerja, khususnya dalam bidang pendidikan.